dalam kelamnya langit perak
kelam ini semakin menyudutkanku
sendiri tersesok memunguti langkah
yang tak pernah usai
terkadang lelah menerpa hati
tak sanggup
apa pantas kata itu terucap?
dalam sunyi ku kembali mengadu
di langit perak tak tampak lagi
bayang rembulan yang selalu melambai
ku semakin tersudutkan kelam
dimana harus kudapatkan lagi?
sulutanku yang dulu menyala-nyala
laksana sulutan yang berkobar di langit timur
langkahku telah goyah
merobohkan dinding 4x4
yang setia menemaniku
dan kini apa yang tealah kulakukan pada
semua?
bahkan kini ku takdapat mendengar suara merdu dinding 4x4
mungkinkah tealah kecewa padaku?
yang telah biarkan sulutan ini padam
menjerit, melangkah, dan tersesok
bahkan fajar telah mendahului
langkahku yang sempoyong
memang bulan yang selalu menemaniku
tapi kini....
bulan enggan bernyanyi untukku
sedang bayangkupun enggan menemani
langkah yang tersesok
dan luka itu semakin menganga
tak kunjung kering
dalam kelam aku hanya mengadu pada langit
yang terasa tak perak lagi...